PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN DI SMP NEGERI 3 PAMEKASAN | Author : Ach Sa’dullah | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini dilatar belakangi kenakalan siswa di sekolah seperti terlambat datang ke sekolah, berprilaku tidak sopan terhadap guru, membolos, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya, yang menyebabkan proses belajarnya menjadi terhambat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Pamekasan. Teknik yang digunakan dalam prosedur pengumpulan data ialah observasi, wawancara dan dokumentasi. Aktifitas dalam analisis data penelitian meliputi reduksi data, display data, dan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, Kenakalan siswa adalah sebuah perbuatan yang melanggar norma atau atuaran yang sudah di tetapkan utamanya peraturan atau norma-norma sekolah. Dalam hal ini bentuk kenakalan siswa yang tedapat di SMP Negeri 3 Pamekasan baik itu kenakalan yang bersifat ringan ataupun kenakalan yang bersifat berat. Kedua, Program yang direncanakan dalam menanggulangi kenakalan siswa di SMP Negeri 3 Pamekasan baik yang bersifat preventif (pencegahan) dan juga yang bersifat kuratif (penyembuhan atau pengentasan) meliputi Ketiga, Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa meliputi: a) pelaksanaan layanan konseling individu, dimana layanan konseling individu dilaksanakan dengan cara tatap muka (face to face) antara guru BK dengan siswa yang di dalamnya membahas tentang permasalahan yang sifatnya pribadi, b) pelaksanaan bimbingan kelompok, pelaksanaan bimbingan kelompok dilaksanakan dengan cara, 1). Bimbingan kelompok kecil, diaman guru BK membentuk kelompok dari beberapa siswa 8-10 orang lalu didalamnya dibahas tentang materi yang marak terjadi atau materi yang sudah di siapkan oleh guru BK, 2) bimbingan secara klasikal |
| PERSEPSI MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP PENTINGNYA PROFESIONALISME GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH | Author : Ahmad Andry Budianto | Abstract | Full Text | Abstract :Profesionalisme guru bimbingan dan konseling yaitu ketika mampu memberikan layanan berupa pendampingan (advokasi), pengkoordinasian, mengkolaborasi dan memberikan layanan konsultasi yang dapat menciptakan peluang yang setara dalam meraih kesempatan dan kesuksesan bagi peserta didik, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap persepsi mahasiswa bimbingan dan konseling terhadap profesionalisme guru bimbingan dan konseling di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Adapun hasil penelitian ini yakni sebesar 75% mahasiswa mempersepsikan jika penting profesionalisme guru bimbingan dan konseling di sekolah. Sehingga guru bimbingan dan konseling yang profesional yakni jika dapat mengembangkan instrumen non tes, mengaplikasikan instrumen non tes, mendeskripsikan penilaian yang digunakan, memilih jenis penilaian, mengadministrasikan penilaian, mengungkapkan masalah peserta didik (data catatan pribadi, kemampuan, menampilkan tanggung jawab professional). |
| KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DALAM MENYIAPKAN GENERASI EMAS BIMBINGAN DAN KONSELING | Author : Gita Febi Ayu | Abstract | Full Text | Abstract :
Permasalahan kesehatan reproduksi remaja saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Di beberapa Negara disebutkan bahwa program penyuluhan yang intensif akan menurunkan resiko kesehatan reproduksi remaja atau paling tidak insidensinya akan menurun. Tingginya resiko kesehatan reproduksi remaja ini, salah satu penyebabnya adalah tingkat pengetahuan remaja yang masih relative rendah. Hal ini pada akhirnya akan berpengaruh kepada sikap dan perilaku remaja terhadap kesehatan reproduksi remaja itu sendiri. Kasus kejadian remaja hamil diluar nikah, adalah salah satu contoh akibat pemahaman pengetahuan, sikap maupun perilaku yang masih kurang tentang kesehatan reproduksi. Salah satu upaya peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi adalah dengan memberikan promosi kesehatan. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh kesehatan tentang kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang seks pranikah. |
| PENGARUH FULL DAY SCHOOL TERHADAP MENTAL HYGIENE SISWA KELAS X MAN 2 PAMEKASAN | Author : Risqi Mahmudatul Fitriyah | Abstract | Full Text | Abstract :Full day school adalah sistem pendidikan yang menerapkan pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar sehari penuh dari pukul 07.00-15.00 memadukan sistem pengajaran dengan menambah jam pelajaran. Tujuan dari penerapan sistem full day school untuk membentuk akhlak anak dan akidah dalam menanamkan nilai-nilai positif, mengembalikan manusia pada fitrahnya sebagai khalifah fil-ard dan memberikan dasar yang kuat dalam belajar di segala aspek. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasi. Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan. Sumber data berupa data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, kuisioner, dan dokumentasi. Untuk proses analisis data menggunakan analisis regresi sederhana dengan full day school sebagai variabel independen dan mental hygiene siswa sebagai variabel dependen. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, secara simultan variabel independen memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel dependen. keeratan pengaruh dari variabel independen ditunjukkan oleh uji koefisien determinasi pada kolom R square sebesar 0.176 atau 1.76%. mental hygiene siswa dipengaruhi oleh full day school dengan standar deviasi estimate 3.244 serta sisanya 98,24% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Besarnya variabel independen perlu dianalisis lebih lanjut guna mengetahui apakah hasil dapat diterima atau tidak dengan menggunakan uji hipotesis. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, hasil perhitungan uji T, variabel full day school menunjukkan Thitung variabel full day school sebesar 6.343 >Ttabel 1.972 dan probabilitas (sig) ternyata nilai thitung 0.000 < 0.05, yang artinya bahwa full day school berpengaruh signifikan terhadap Mental Hygiene Siswa Kelas X MAN 2 Pamekasan. |
| PELAKSANAAN KONSELING INDIVIDUAL DALAM MENANGGULANGI DEKADENSI MORAL SISWA DI SMK MIFTAHUL ULUM LESONG LAOK BATUMARMAR PAMEKASAN | Author : Hasmiati Amanda | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini dilatar belakangi sebagian karena penulis ingin mengetahui sejauh mana pelaksanaan konseling individual dalam menanggulangi dekadensi moral siswa. Dimana pelaksanaan bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan, mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yang diberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa khususnya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutunya. Hal ini sangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pendidikan itu merupakan usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi-potensi (bakat, minat dan kemampuan). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan jenis penelitiannya adalah deskriptif. Teknik yang digunakan dalam prosedur pengumpulan data ialah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan dalam pengecekan keabsahan data peneliti melakukannya berdasarkan derajat kepercayaan yang meliputi perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi. Bentuk-bentuk dekadensi moral siswa di SMK Miftahul Ulum Lesong Laok yaitu : pertama Bolos sekolah. kedua Perkelahian antar siswa. ketiga Kebut-kebutan. keempat Alpha (tidak masuk sekolah tanpa keterangan). Dalam pelaksanaan konseling individual dalam menanggukangi dekadensi moral siswa di SMK Miftahul Ulum Lesong Laok yaitu meliputi beberapa tahapan pertama Tahap perencanaan, melalui identifikasi masalah siswa, menentukan waktu pelaksanaan, dan menyiapkan tempat penyelenggaraan layananan. kedua Pelaksanaan, hal yang dilakukan guru BK pada tahap pelaksanaan yaitu membahas masalah siswa, pengentasan masalah siswa dan memantapkan siswa dalam pengentasan masalah. ketiga Melakukan evaluasi jangka pendek yaitu: menganalisis hasil evaluasi. Faktor-faktor yang menyebabkan dekadensi moral siswa yaitu pertama Kurangnya kontroling dari orang tua. kedua Kemajuan teknologi yang menyebabkan siswa terjerumus ke hal-hal yang negatif. ketiga Pengaruh lingkungan. |
| PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN DI SMP NEGERI 3 PAMEKASAN | Author : Ach Sa’dullah | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini dilatar belakangi kenakalan siswa di sekolah seperti terlambat datang ke sekolah, berprilaku tidak sopan terhadap guru, membolos, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya, yang menyebabkan proses belajarnya menjadi terhambat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Pamekasan. Teknik yang digunakan dalam prosedur pengumpulan data ialah observasi, wawancara dan dokumentasi. Aktifitas dalam analisis data penelitian meliputi reduksi data, display data, dan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, Kenakalan siswa adalah sebuah perbuatan yang melanggar norma atau atuaran yang sudah di tetapkan utamanya peraturan atau norma-norma sekolah. Dalam hal ini bentuk kenakalan siswa yang tedapat di SMP Negeri 3 Pamekasan baik itu kenakalan yang bersifat ringan ataupun kenakalan yang bersifat berat. Kedua, Program yang direncanakan dalam menanggulangi kenakalan siswa di SMP Negeri 3 Pamekasan baik yang bersifat preventif (pencegahan) dan juga yang bersifat kuratif (penyembuhan atau pengentasan) meliputi Ketiga, Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dalam menanggulangi kenakalan siswa meliputi: a) pelaksanaan layanan konseling individu, dimana layanan konseling individu dilaksanakan dengan cara tatap muka (face to face) antara guru BK dengan siswa yang di dalamnya membahas tentang permasalahan yang sifatnya pribadi, b) pelaksanaan bimbingan kelompok, pelaksanaan bimbingan kelompok dilaksanakan dengan cara, 1). Bimbingan kelompok kecil, diaman guru BK membentuk kelompok dari beberapa siswa 8-10 orang lalu didalamnya dibahas tentang materi yang marak terjadi atau materi yang sudah di siapkan oleh guru BK, 2) bimbingan secara klasikal |
| KORELASI PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI MTs MAMBAUL ULUM BATA-BATA PANAAN PALENGAAN PAMEKASAN | Author : Moh Zainol Muhlisin | Abstract | Full Text | Abstract :Ada dua permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini. Pertama, adakah pengaruh pelaksanaan bimbingan dan konseling terhadap kedisiplinan siswa di Madrasah Tsanawiyah Mambaul Ulum Bata-Bata Panaan Palengaan Pamekasan. Kedua, seberapa besar pengaruh pelaksanaan bimbingan dan konseling terhadap kedisiplinan siswa di Madrasah Tsanawiyah Mambaul Ulum Bata-Bata Panaan Palengaan Pamekasan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan penelitian analisis data menggunakan analisis statistik.Populasi penelitian semua siswa Kelas VII dan VIII A Reguler di Madrasah Tsanawiyah Mambaul Ulum Bata-Bata Panaan Palengaan Pamekasan sebanyak jumlah populasi 82 siswa. Mengingat jumlah populasi kurang dari 100 maka peneliti mengambil semua jumlah populasi untuk dijadikan responden yaitu sebanyak 82 siswa. Intrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket, interview, observasi dan dokumentasi. Pengumpulan data berlangsung selama 33 hari yang berlangsung dari tanggal 25 Desember 2019 sampai 26 Januari 2020. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis statistik dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, ada pengaruh pelaksanaan bimbingan dan konseling terhadap kedisiplinan siswa di Madrasah Tsanawiyah Mambaul Ulum Bata-Bata Panaan Palengaan Pamekasan, Hal ini terbukti dari hasil analisis data, bahwa nilai r kerja 0,237 lebih besar dari pada nilai r tabel product moment, dimana pada db=80 dalam interval kepercayaan 5% diperoleh nilai r tabel product moment sebesar 0,217dan dalam interval kepercayaan 1% diperoleh nilai r tabel product moment sebesar 0,283. Kedua, pelakasanaan bimbingan dan konseling berkorelasi rendah terhadap kedisiplinan siswa di Madrasah Tsanawiyah Mambaul Ulum Bata-Bata Panaan Palengaan Pamekasan, karena nilai r kerja 0,237 berada pada rentetan angka 0,200 sampai dengan 0,400 interpretasi rendah. |
| Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Cyber untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa | Author : I Made Sonny Gunawan | Abstract | Full Text | Abstract :Keputusan pemerintah yang memindahkan proses pembelajaraan dari sekolah menjadi di rumah membuat banyak guru dan konselor sekolah mengalami kelimpungan. Meninjau dari proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah dengan adanya pendampingan oleh guru, masih ditemui banyaknya siswa yang pasif dan tidak mampu untuk berpikir kritis apa lagi dalam suasana saat ini yang harus belajar sendiri dirumah tanpa pendampingan yang hanya bertumpu pada tugas-tugas mandiri. Permasalahan ini menggambarkan bahwa peran guru sangat sentral di dalam membantu siswa untuk mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya di dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Khususnya untuk guru bimbingan konseling atau konselor sekolah memiliki peran penting untuk dapat memfasilitasi siswa dalam mengembangkan potensi yang dimiliki sesuai keadaan pandemic saat ini adalah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. |
| EFEKTIFITAS SELF TALK THERAPY PADA PERILAKU SELF INJURY | Author : Febryanita Rahmadaningtyas | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas self talk therapy dapat membantu menurunkan stress pada perilaku injury. Artinya self talk therapy dapat berpengaruh secara positif untuk menurunkan stress yang menjadi salah satu pemicu dari perilaku self injury . Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus tunggal. Subjek penelitian ini adalah mahasiswi di Surabaya yang telah melakukan perilaku self injury selama hampir 4 tahun. Perilaku self injury adalah melukai atau menyakiti diri sendiri namun tidak untuk bunuh diri tetapi sebagai media untuk mengungkapkan emosi yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Perilaku self injury yang dilakukan subjek dalam penelitian ini adalah dengan menyayat lengannya menggunakan benda tajam hingga mengeluarkan darah. Darah yang keluar dari luka sayatan yang ia buat membuat ia merasa lebih tenang dan emosi negative yang ia rasasakan secara bersamaan juga ikut keluar. Tujuan dari perilaku self injury ini hanya sebatas untuk melukai dirinya sendiri tidak berniat untuk melakukan bunuh diri. Dari hasil penelitian didapatkan jika self talk efektif untuk menurunkan stress terhadap perilaku self injury. Selain itu juga ditemukan jika self talk dapat digunakan sebagai self reminder bagi subjek ketika perasaan atau emosi pemicu self injury itu timbul. |
| EFEKTIFITAS SELF TALK THERAPY PADA PERILAKU SELF INJURY | Author : Febryanita Rahmadaningtyas | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas self talk therapy dapat membantu menurunkan stress pada perilaku injury. Artinya self talk therapy dapat berpengaruh secara positif untuk menurunkan stress yang menjadi salah satu pemicu dari perilaku self injury . Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus tunggal. Subjek penelitian ini adalah mahasiswi di Surabaya yang telah melakukan perilaku self injury selama hampir 4 tahun. Perilaku self injury adalah melukai atau menyakiti diri sendiri namun tidak untuk bunuh diri tetapi sebagai media untuk mengungkapkan emosi yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Perilaku self injury yang dilakukan subjek dalam penelitian ini adalah dengan menyayat lengannya menggunakan benda tajam hingga mengeluarkan darah. Darah yang keluar dari luka sayatan yang ia buat membuat ia merasa lebih tenang dan emosi negative yang ia rasasakan secara bersamaan juga ikut keluar. Tujuan dari perilaku self injury ini hanya sebatas untuk melukai dirinya sendiri tidak berniat untuk melakukan bunuh diri. Dari hasil penelitian didapatkan jika self talk efektif untuk menurunkan stress terhadap perilaku self injury. Selain itu juga ditemukan jika self talk dapat digunakan sebagai self reminder bagi subjek ketika perasaan atau emosi pemicu self injury itu timbul. |
| Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Keterampilan Komunikasi Interpersonal Peserta Didik Program Layanan Sistem Kredit Semester | Author : Ainun Nafhah | Abstract | Full Text | Abstract :Keserdasan emosional, adalah kemampuan untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain. Kecakapan diri anak di usia sekolah tentunya berhubungan erat dengan keterampilan komunikasi interpersonal. Bahkan kontrol diri merupakan salah satu komponen keterampilan emosional. Pakar psikologi emosi, Goleman mengatakan bahwa koordinasi suasana hati adalah inti dari hubungan sosial yang baik. Apabila seseorang pandai menyesuaikan diri dengan suasana hati individu lain atau dapat berempati, orang tersebut akan memiliki emosionalitas yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta lingkungannya. Pada intinya, kecerdasan emosional merupakan komponen yang membuat seseorang menjadi pintar menggunakan emosi, kecerdasan emosional juga menyediakan pemahaman yang lebih mendalam dan lebih utuh tentang diri sendiri dan orang lain. |
| Mendongeng: Kegiatan Klasik Untuk Kesiapan Sekolah Siswa Taman Kanan-Kanak | Author : Arina Mufrihah | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) menguji efektifitas mendongeng terhadap kesiapan sekolah anak dan (2) membantu anak mengembangkan keterampilan-keterampilan kesiapan sekolah yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri akademik dan sosial di Sekolah Dasar. Metode dan desain yang digunakan adalah Quasy-Experimental Posttest-Only Design. Cluster sampling merupakan teknik sampling yang digunakan dalam menentukan sampel dari populasi geografis yang ada di Kabupaten Sumenep wilayah daratan. Data dikumpulkan melalui Bender Gestalt Test dan juga dianalisa melalui sistem scoring dan interpretasi Bender Gestalt untuk mengetahui perbedaan usia mental siswa sebelum dan setelah pemberian treatment. Temuan penelitian adalah bahwa kelompok eksperimen memiliki age equivalent yang lebih tinggi dan menunjukkan kesiapan sekolah yang lebih cepat setelah mendapatkan treatment dibandingkan kelompok kontrol. Dan keterampilan-keterampilan sekolah baik akademik dan sosial juga dapat dikembangkan melalui mendongeng. |
| Efektivitas Teknik Role Playing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa | Author : Muhammad Baihaki | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya motivasi belajar siswa, seorang siswa memerlukan adaya dorongan tertentu agar kegiatan belajarnya dapat menghasilkan prestasi belajar sesuai dengan tujuan yang di harapkan sehingga dalam upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa hal itu di perlukan bimbingan kelompok dengan teknik Role Playing guna untuk meningkatkan motivasi belajarnya.Berdasarkan hal tersebut ada dua fokus yang menjadi kajian utama penelitian ini, yaitu: Pertama, Bagaimana gambaran motivasi belajar siswa MTs Mambaul Ulum Batu Gungsing, Palengaan, Pamekasan.?Kedua, Bagaimana pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik Role Playing dalam meningkatkan motivasi belajar siswa MTs Mambaul Ulum Batu Gungsing, Palengaan, Pamekasan,dari siklus I ke siklus II?.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTBK) yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Subjek penelitian merupakan 10 siswa kelas IX MTs. Dalam metode pengumpulan data peneliti sebelum melakukan pra tindakan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi, serta hasil IKMS yang dimiki oleh guru BK. Setelah mendapatkan subjek peneliti melakukan tindakan dengan pengumpulan data menggunakan angket motivasi belajar, observasi , dan wawancara tersetruktur.
Hasil penelitian dalam pelaksanaan tindakan bimbingan dan konseling menunjukkan bahwa Pertama, Gambaran motivasi belajar siswa motivasi belajar siswa, Berdasarkan analisis data angket yang merupakan pra tindakan di ketahui bahwa dalam katagori sedang yaitu 3 siswa atau 30%, rendah 5 siswa atau 50%, dan sangat rendah 2siswa atau 20%. Kedua, Pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik Role Playing dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Pada siklus I siswa yang mengalami perkembangan sebanyak 8 siswa atau 80% yang tidak mengalami perkembangan 2 siswa atau 20% dengan jumlah 4 siswa berada pada kategori tinggi, 2 siswa berada pada kategori sangat tinggi, 3 siswa berada pada kategori sedang, dan 1 siswa berada pada kategori rendah. Pada siklus II siswa yang mengalami perkembangan sebanyak 9 siswa atau 90% dan yang mengalami perkembangat tetap 1 siswa atau 10% dengan jumlah 7 siswa berada pada kategori sangat tinggi, 2 siswa berada pada kategori tinggi, dan 1 siswa berada pada kategori sedang. Dapat di simpulkan dari pelaksanaan tindakan bimbingan dan konseling yang di lakukan oleh peneliti bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik Role Playing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa MTs Mambaul Ulum Batu Gungsing, Palengaan, Pamekasan. |
|
|